Apa yang terjadi di otak saat kita membaca?
Apa yang terjadi di otak saat kita membaca?
Otak kita telah mengembangkan area yang didedikasikan untuk memahami teks tertulis, yang bekerja erat dengan area lain di otak untuk membantu kita memahami kata dan kalimat. Terutama saat kita belajar dan membaca (apa pun bahasanya), area otak ini dilatih untuk mengenali bentuk kata.
Pemahaman tentang struktur dan fungsi otak bisa membantu kita memahami proses ini.
Lobus frontal, lobus temporal, lobus parietal, dan korteks visual otak semuanya bekerja sama saat memproses memori, emosi, informasi sentuhan, dan informasi visual. Area otak ini bekerja sama untuk memungkinkan kita mengubah kata-kata dan simbol menjadi informasi yang relevan dengan kelangsungan hidup ketika kita membaca.
Saat kita membaca, sistem visual, sistem fonologis, dan sistem motorik juga memegang peranan penting.
Pertama, sistem visual mengenali bentuk kata; kemudian, sistem fonologis memahami arti kata-kata tersebut dan menggabungkannya menjadi kalimat dan paragraf; terakhir, sistem motorik ikut serta dalam proses membaca, mengendalikan gerakan mata kita, dan bahkan memicu kapan membaca Saat mengingat atau membayangkan sesuatu, hal itu mengaktifkan area otak yang terkait dengan tindakan yang sebenarnya dilakukan.
Dengan cara ini kita membentuk proses membaca yang utuh, sehingga memungkinkan kita memahami dan mengingat isi bacaan lebih dalam.
Dalam anatomi otak, lobus frontal terletak di bagian depan korteks serebral, di depan sulkus sentralis. Lobus frontal adalah salah satu dari empat lobus serebral di otak, bersama dengan lobus temporal, parietal, dan oksipital.
Bagaimana lobus frontal, lobus temporal, lobus parietal, dan korteks visual bekerja sama?
Lobus frontal dan temporal:
Lobus frontal bertanggung jawab atas pengambilan keputusan, perencanaan, perilaku, dan pengendalian emosi, sedangkan lobus temporal bertanggung jawab atas memori, emosi non-visual, dan pemahaman kosa kata. Kedua area ini bekerja sama selama produksi dan pemahaman bahasa.
Misalnya, ketika Anda berbicara, lobus prefrontal (terutama area Broca) menghasilkan kata-kata, dan lobus temporal (terutama area Wernicke) memahami arti kata-kata.
Lobus frontal dan parietal:
Lobus prefrontal dan parietal perlu bekerja sama saat melakukan banyak tugas. Bagian dari lobus parietal memproses informasi sentuhan dan persepsi tubuh, yang penting saat melakukan aktivitas fisik seperti menggenggam benda, sedangkan lobus prefrontal bertanggung jawab untuk merencanakan dan memandu gerakan-gerakan tersebut.
Lobus frontal, lobus temporal, dan korteks visual:
Korteks visual terletak di lobus oksipital dan merupakan area utama untuk memproses informasi visual. Informasi ini dapat dikirim ke lobus prefrontal dan temporal untuk diproses lebih lanjut.
Misalnya, ketika Anda melihat seorang kenalan, fitur wajah pertama-tama diproses oleh korteks visual, kemudian informasi tersebut dikirim ke lobus temporal untuk membantu Anda mengidentifikasi orang tersebut, dan terakhir informasi tersebut dikirim ke lobus prefrontal untuk membantu Anda memutuskan bagaimana merespons.
Lobus prefrontal dan temporal keduanya terlibat dalam proses emosional, jadi apa bedanya?
Lobus prefrontal:
Lobus prefrontal (khususnya korteks cingulate anterior dan insula) memainkan peran penting dalam regulasi emosi. Mereka membantu kita mengevaluasi dan mengendalikan respons emosional, yang penting untuk interaksi sosial dan pengambilan keputusan.
Lobus temporal:
Lobus temporal (khususnya amigdala dan hipokampus) memainkan peran penting dalam pembangkitan emosi dan memori. Misalnya, ketika kita mengalami peristiwa menakutkan, hipokampus dan amigdala bekerja sama untuk membantu kita mengingat peristiwa tersebut dan menghasilkan respons emosional yang sesuai ketika kita menghadapi situasi serupa di masa depan.
Dalam pemrosesan informasi visual, thalamus, amigdala, dan korteks visual di otak semuanya memainkan peran kunci. Talamus bertanggung jawab untuk mentransmisikan cahaya dan sinyal listrik yang diubah oleh retina, amigdala memproses respons emosional dari retina, dan korteks visual bertanggung jawab untuk mengubah sinyal listrik menjadi gambar.
Baik membaca maupun pemrosesan sensorik melibatkan banyak area otak.
Membaca memerlukan pemrosesan visual (korteks visual), pemahaman bahasa (area Wernicke), dan reaksi (lobus frontal). Pemrosesan sensorik melibatkan pemrosesan informasi dari berbagai bagian tubuh (pusat somatosensori).
Sistem bahasa:
Membaca lebih dari sekedar pengenalan visual, tetapi juga melibatkan pemahaman bahasa. Setelah kita mengenali bentuk sebuah kata, informasi ini dikirim ke sistem bahasa untuk diproses.
Di sana kita mulai memahami arti kata-kata dan kemudian menggabungkan kata-kata tersebut menjadi kalimat dan paragraf untuk memahami maknanya secara keseluruhan. Dalam proses ini, area Broca dan area Wernicke serta hubungan di antara keduanya memainkan peran kunci.
Sistem latihan:
Meskipun membaca pada dasarnya merupakan aktivitas kognitif, sistem motorik juga berperan. Misalnya saja ketika kita membaca buku kertas, kita perlu menggerakkan mata dan tangan kita untuk membalik halamannya. Hal ini memerlukan korteks motorik dan area terkait gerakan lainnya untuk menghasilkan instruksi motorik dan mengontrol gerakan otot kita.
Meskipun tidak diperlukan gerakan fisik yang jelas saat membaca, sistem motorik otak tetap memainkan peran penting, termasuk kontrol gerakan mata, gerakan otot kecil yang tidak disengaja, dan produksi ucapan batin.
Jika membaca memicu imajinasi atau ingatan, terutama yang melibatkan gerakan fisik, sistem motorik otak mengaktifkan area otak yang berkaitan dengan pelaksanaan gerakan sebenarnya melalui imajinasi motorik, mengingat gerakan masa lalu, dan prediksi gerakan di masa depan.
Terakhir, ketika membaca merangsang berpikir, sistem motorik juga berperan, termasuk menghasilkan gerak tubuh dan ekspresi wajah, ucapan batin, membuat catatan dan menggambar, serta merencanakan tindakan di masa depan. Meskipun peran sistem motorik dalam proses membaca mungkin tidak sejelas peran sistem visual dan bahasa, namun sebenarnya ia berpartisipasi dan berkontribusi pada proses membaca dalam banyak hal.