Memangkas Akar Kemalasan Dalam Diri
Tau ga sih, kalau kemalasan itu banyak penyebabnya?
Dan untuk bisa mencabut akar kemalasan dari diri kalian, kalian perlu memahami diri.
Random talk, pernah dengar ga sih, ketika orang tua kita kesal, orang tua menyebut kita malas sampai tumbuh akar karena kita hanya duduk atau baring seharian? Lucu memang tapi ternyata benaran, malas itu ada akarnya, jadi musti dipangkas dari akarnya.
Nah, sebenarnya apa sih penyebab kita malas dan apa arti sebenarnya dari malas?
Menurut KBBI, malas adalah tabiat yang tidak mau bekerja atau mengerjakan sesuatu. Dari pengertian tersebut kita bisa mengetahui bahwa malas adalah niat.
MENILIK AKAR DARI KEMALASAN
Beberapa orang mengira rasa malas itu diwariskan secara genetik. Padahal, sifat malas atau yang dikenal juga sebagai demotivasi ini disebabkan oleh diri sendiri. Demotivasi itu muncul saat kita kurang fokus dalam mengatur waktu dan tujuan sehingga berujung kehilangan disiplin diri.
Demotivasi ini pada akhirnya akan menciptakan mental proscastinate (menunda), apabila tidak segera dikendalikan. Nah, sebelum membahas cara mengendalikan demotivasi, kita akan terlebih dulu membahas akar dari kemalasan.
Melalui pengamatanku ada 7 hal yang menandakan kemalasan, bad habits yang membuat kita merasa tidak termotivasi.
1. Apatis
Apatis ini adalah sikap acuh tak acuh terhadap semua hal dan cenderung menarik diri saat menghadapi suatu keadaan.
Dalam konteks medis, apati adalah sindrom jangka panjang terkait dengan kondisi mental seperti gangguan depresi, kecemasan, atau gangguan neurologis. Gejalanya selain penjelasan pada paragraf pertama adalah kurangnya inisiatif berproduktif.
Walaupun demikian, tak serta merta bisa mengartikan kondisi apatis adalah kondisi kelainan mental, karena hal ini wajar. Kadang kala banyak orang mengalami periode apatis setidaknya 1 kali dalam hidup mereka. Hal ini bisa terjadi kalau seseorang itu memilih untuk menutupi rasa kecewa mereka dengan meremehkan rasa kecewa atau mengabaikannya demi kedamaian batin.
Lalu, bagaimana cara untuk mengatasinya?
Kalian boleh mengunjungi 'Melawan apatisme dalam diri dan kemalasan'
2. Fixed Mindset
Fixed Mindset atau pola pikir tetap yang menggambarkan anak-anak (dan orang dewasa) percaya bahwa kecerdasan, bakat, dan kepribadian mereka adalah sifat tetap yang tidak dapat berkembang. Mereka percaya bahwa kita dilahirkan dengan tingkat kemampuan tertentu dan kita tidak dapat meningkatkan tingkat kemampuan kita seiring berjalannya waktu.
Orang yang berpikiran seperti itu biasanya menghindari tantangan dalam hidup, mudah menyerah, dan merasa terintimidasi atau terancam oleh kesuksesan orang lain. Hal ini karena sebagian pola pikir tetap ini tidak melihat kecerdasan dan bakat sebagai sesuatu yang bisa dikembangkan. Pola pikir yang tetap dapat menyebabkan pemikiran negatif.
Pola pikir seperti ini harus dirubah. Jangan bilang tidak bisa sebelum melakukannya, faktanya kamu bisa aja lebih hebat dari yang kamu kira. Tak ada salahnya untuk mencoba memikirkan semua hal secara positif bisa, bukan positif ga yakin untuk melakukan hal-hal baru.
Ingatlah, kamu hidup bukan hanya masa ini, kamu masih punya masa depan yang panjang dan lama.
Gunakan kata "BELUM BISA" bukan "TIDAK BISA".
Kalau belum coba, tau dari mana kalau kamu tak bisa? Bisa jadi apa yang kamu takuti sekarang, akan menjadi hal yang paling kamu syukuri.
Yang terpenting ubah diri kamu menjadi growth mindset, jangan menormalisasi pikiran fixed mindset mu itu.
Kalau tidak tau pemikiran bagaimana yang disebut fixed mindset, riset dan intropeksi diri, temukan fakta kamu berada di pihak fixed mindset atau growth mindset?
Kalau kamu fixed mindset, segera merubah pemikiran seperti itu, sedikit demi sedikit tapi kelak kamu bukan yang sekarang lagi. Kalau kamu growth mindset, teruslah mencari tau, Teruslah mencari wawasan baru, jangan sampai merasa paling bisa.
3. Confusion
Confusion dalam terjemahan adalah kebingungan, kondisi di mana kamu tidak bisa berpikir jernih dan kamu tidak tau harus melakukan apa.
Definisi sebenarnya lain ditujukan untuk "kurangnya pemahaman; ketidakpastian; keadaan kebingungan" tapi itu bukanlah gambaran keseluruhan yang harus kamu fokuskan. Bahkan jika kita tahu apa yang kita inginkan, pekerjaan kita mungkin tidak akan tercapai dalam sepuluh tahun.
Pantau masalah yang kamu minati. Apa yang membuatmu tergesa-gesa? Apa yang membuatmu bersemangat?
kebingungan adalah kesempatan untuk memoles diri menjadi sosok/pribadi yang kita inginkan. Tak seharusnya hanya berakhir di situ ketika kita menyerah dan memutuskan untuk tetap dalam keadaan itu. Namun dilihat dengan sisi berbeda, confusion adalah sebuah kesempatan dan dorongan untuk mencari dan menemukan apa yang bisa memberikan pencerahan. Jika kita kombinasikan kebingungan itu dengan rasa ingin tahu, entah pusaka apa yang akan kita temukan.
Anggap saja keadaan confusion ini adalah sebuah langkah, sebuah prestasi yang harus dicapai. Kamu masih memiliki seluruh hidup ke depan dan keajaiban dunia sangat luas dan beragam.
Kebingungan datang dan pergi dalam hidup, begitu pula penemuan. Semakin banyak tantangan yang kamu hadapi, semakin banyak kamu akan menemukan diriu sendiri .
4. Lethargy
Lethargy bukan sekedar lelah, apabila tidak ditangani akan mempengaruhi sepanjang masamu, kamu mungkin akan melewati banyak masa emas yang bisa jadi masa kejayaanmu.
Bahkan saat menulis artikel ini pun, Maica merasa ingin menyerah padahal baru melanjutkan menulis sekitar 150 kata hari ini.
Maica menemukan, salah satu penyebab lesu dan tidak produktif sepanjang waktu bisa jadi karena kita tidak punya waktu untuk merasa ingin melakukan apa pun, kita lelah mencoba sesuatu, atau kita merasa tidak akan mendapatkan hasil yang diinginkan.
Jadi pertama-tama duduk sejenak, cari tahu hal ini sepenuhnya dan kemudian ambil jeda dan pikirkan tentang apa yang kita inginkan dalam hidup dan apa kesalahan yang kita lakukan sekarang atau kemudian.
Jika kita sudah menemukannya maka setengah dari pekerjaan telah selesai. Sekarang kita mempunyai pilihan untuk melakukan koreksi yang tepat ke arah yang benar. Begitu kita mengatasi ini maka ketika mulai melakukan sesuatu yang kita inginkan, semua kemalasan kita akan hilang dan akan siap kapan pun diperlukan. Maka kita mungkin akan melihat fase paling produktif yang pernah ada dan tak akan lekang dalam hidup.
Mengikuti jadwal tetap juga dapat membantu agar sebisa mungkin kita tidak keluar dari jadwal tersebut. Tetapkan target kecil untuk hari itu dan investasikan waktu kita untuk mencapainya. Kita mungkin tidak mencapainya secara sempurna tetapi hal ini memberikan dorongan energi yang positif sehingga pada akhirnya akan kita akan lebih produktif daripada niat kedua.
5. Neurotic Fear / Neurotic Anxiety
Kecemasan neurotis ini adalah kondisi di mana kita terlalu overthinking mencemaskan banyak hal, bahkan sekalipun hal itu belum terjadi dan seharusnya tidak melibatkan diri.
Maica tidak pasti mengenai deskripsi tentang Neurotic Fear ini, sepertinya ini ada tingkatan tertentu dan tentu saja gejalanya berbeda-beda.
Maka untuk itu, Maica sarankan pergi ke psikolog terdekat dan ceritakan kalau kamu mengalami kecemasan dan bagaimana kondisi kecemasanmu itu. Dari yang Maica baca, ada beberapa yang parah makanya Maica memutuskan tidak ingin membahas terlalu banyak untuk poin ini, karena Maica pernah mengalami kondisi melebih-lebihkan/memperparah kecemasan hanya karena membaca atau mendengar dari pengalaman orang, kayak latah gitu, so Maica tak bahas banyak, supaya tidak memperparah kecemasan. Tapi kalau kalian malah cemas setelah baca poin ini, maka kalian lebih harus cek ke psikolog dan jangan banyak pikir lagi.
Yang terpenting untuk sembuh dari ketakutan neurotis ini, kalian jangan terlalu larut dalam kecemasan karena biasanya masalah itu hanya bisa dikendalikan oleh kita.
6. Rasa Sesal (Penyesalan)
Penyesalan ini termasuk tanda kemalasan karena bisa membuat orang tersesat dan mengalami berbagai penyesalan sehingga pada akhirnya tidak menghambat diri sendiri untuk bergerak.
Kebanyakan orang merasa bahwa mereka sudah terlalu lambat untuk mencoba hal baru atau melakukan hal yang harus dilakukan, mereka takut akan sia-sia. Ini membuatku teringat keledai yang bingung saat dihadapannya ada 2 rumpun rumput, keledai tidak bisa memilih satu diantaranya sehingga pada akhirnya keledai pun bisa mati kelaparan.
Hal yang bisa kamu lakukan adalah biarkan penyesalan lama itu, tentu kamu tidak ingin melewati suatu peluang lagi.
Tuliskan penyesalanmu apabila cara di atas tidak berguna, tuliskan dan biarkan dirimu menyesali sesaat. Tuliskan ke dalam "catatan penyesalan" dan jangan lupa sertakan pesan dari apa yang kamu sadari atas kejadian tersebut.
Gunakan penyesalan ini sebagai alat untuk sadar diri akan apa yang sebenarnya berharga.
7. Krisis Identitas
Mungkin kamu pernah menanyakan keberadaanmu di dunia ini dan merasa tersesat bahkan tidak mempunyai tujuan.
Persepsi yang kita miliki tentang identitas kita mengatur kehidupan kita. Ini menentukan kesuksesan, keterbatasan, interaksi dengan orang lain, dan hubungan kita.
Ketika kita kurang memiliki rasa identitas atau mengalami kebingungan identitas, kita mulai hidup untuk orang lain dan membiarkan mereka menentukan bagaimana hidup anda berjalan. Hal ini disertai dengan kecemasan dan depresi karena tidak mengetahui siapa diri kita (atau mengetahui siapa kita tetapi tidak pernah mengejar tujuan kita yang sebenarnya). Inilah gejala krisis identitas.
Dalam perjalanan kita untuk menemukan siapa diri kita sebenarnya, kita sering menghadapi periode kebingungan dan ketidakpastian yang dikenal sebagai krisis identitas.
Ini adalah pengalaman umum yang dapat membuat kita merasa terputus dan terkatung-katung, mencari tujuan. Namun, penting untuk diingat bahwa krisis identitas adalah peluang untuk berkembang dan mengeksplorasi diri.
Buatlah daftar prioritas kamu dan urutkan berdasarkan kepentingannya.
- Apa yang sebenarnya penting?
- Hal apa saja yang selama ini kamu abaikan?
- Bagaimana kamu bisa lebih baik dalam memprioritaskan apa yang harus didahulukan dalam hidup kamu?
- Kamu ingin masa depanmu terlihat seperti apa?
- Masalah apa di dunia ini yang menurutmu harus kamu lawan?
- Bagaimana kamu bisa mengatasi masalah ini?
- Apakah kamu bersedia melakukan pengorbanan baru dalam upaya kamu memecahkan masalah ini?
- Apa yang membuat kamu tidak merespon sesuatu yang ingin kamu lakukan?
- Karunia dan bakat alami apa yang kamu miliki? Mengapa kamu diberi talenta-talenta ini?
Pahami bahwa trauma yang disebabkan oleh orang lain bukanlah kesalahan kamu, dan itu bukan cerminan siapa dirimu. Sadarilah betapa masalah tertentu yang kamu alami menghambat kamu dalam hidup.
Misalnya, keyakinan, kebiasaan, atau perilaku apa yang kamu terapkan namun tidak bermanfaat bagimu? Latih kembali cara berpikirmu.
Ini mungkin terlihat seperti mengenali dan menghilangkan perilaku yang tidak berguna, menegur keyakinan yang membatasi, atau mengatasi peristiwa traumatis. Temukan terapis atau poli jiwa yang dapat membantumu mempelajari diri dengan baik.
Trauma memang dapat membentuk identitas kamu, namun jangan pernah untuk patuh menjadikannya sebagai identitas atau kepribadianmu..Jika itu terjadi, pelaku kekerasan akan terus mengontrol dan mendikte hidup kamu, meskipun mereka sudah tidak ada lagi.
Inilah mengapa penting untuk menyembuhkan aspek negatif atau traumatis dari masa lalu yang sangat berdampak pada kesehatan mental kamu saat ini.